Sambang Bengkel Ian Motor Rosok

Pitu, Apabila lewat di jalan Ngancar-Pitu tepatnya di depan SMPN 3 Pitu, sekilas akan melihat miniatur lokomotif di depan sebuah workshop. Itulah workshop Ian Motor Rosok, tapi sang empunya lebih senang kalau disebut bengkel saja. Adalah Lestiana atau yang lebih dikenal dengan sebutan Ian pemilik bengkel tersebut.

Lokomotif kedua hasil ide kreatifnya.

Bengkel yang bermula sebuah showroom motor bekas bernama Sahabat Motor itu ia didirikan sekitar akhir tahun 2015. Dengan menyediakan motor bekas yang kebanyakan 2 tak untuk melayani jual beli bagi mereka yang ingin nostalgia motor-motor lawas. Kalaupun tidak tersedia, bagaimanapun caranya di carikan bahkan sampai keluar kota. Jiwa makelar itulah yang menuntut untuk menjalin persahabatan dengan semua komunitas motor tua di berbagai daerah.

Ruang kemudi lokomotif

Awal tahun 2020 dengan munculnya pandemi covid-19, Ian harus memutar otak untuk mencukupi kebutuhan karena sepinya konsumen. Yang semula hanya menyediakan motor bekas, ditambah bengkel las, jual sepeda bekas bahkan bonsai. Kemudian tawaran datang dari Pak Hari Kembang yang mengelola Heritage Loco Tour Cepu untuk membuat replika lokomotif penarik gerbong.

Lokomotif yang sudah beroperasi di Heritage Loco Tour Cepu.

Atas ide kreatifnya, Ian menyanggupi menerima tawaran tersebut. “Karena kebutuhan, disanggupi dulu, dipikir sambil jalan”, ujarnya. Kemudian Ian mulai browsing di dunia maya tentang lokomotif tua dan mulai mendesain serta merekrut tenaga tukang las profesional. Karena lokomotif harus bisa berjalan di atas rel, maka dipakailah mesin beserta penggerak suzuki katana tua. Memakan waktu lama untuk merekayasa agar masuk dalam loko rancangannya.

Lokomotif pertama hasil ide kreatifnya

Disela-sela kesibukannya sebagai ASN, Alhamdulillah dengan memakan waktu hampir satu tahun, dan biaya kurang lebih 80 juta, lokomotif sudah selesai, bahkan sudah beroperasi di Cepu sana, ujarnya. Dan di tahun ini, lagi-lagi Ian menerima tawaran untuk membuat lokomotif statis dari Waroeng Setasiyun Kawak Madiun.

Lelaki yang kesehariannya sebagai operator Dispendukcapil di Kecamatan Pitu ini menyanggupi tawaran tersebut. Dengan tenaga kerja dua orang, lokomotif pesanan itu sudah hampir terselesaikan. Membutuhkan biaya kurang lebih 50 juta untuk menyelesaikan loko tersebut karena tidak berjalan di atas rel.

Semoga lebih banyak lagi ide-ide kreatif warga yang muncul untuk pemberdayaan masyarakat di wilayah Kecamatan Pitu. (AR7)

#pemberdayaanmasyarakat

Author: Admin Saja

Salah satu Organisasi Perangkat Daerah yang ada di Kabupaten Ngawi dan diresmikan sejak tanggal 25 Januari 1983