Di Samping Kades Tardi, Camat Broto Sanjoyo Singgung Sinergitas: Subuh Bergerak Bisa Dilaksanakan?
Berita Pitu – Gerakan “Subuh Bergerak” yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Ngawi terus diintensifkan hingga ke tingkat kecamatan. Tak pelak lagi, Camat Pitu, Broto Sanjoyo, sigap langsung melakukan roadshow. Setelah selesai di Desa Karanggeneng desa selanjutnya yang menjadi tujuan adalah Desa Bangunrejo Lor. Kedua kunjungan ini berturut-turut mengangkat dengan tema utama yang sama yaitu “Subuh Bergerak.”
Tema “Subuh Bergerak” bukan hanya sekadar agenda keagamaan, melainkan sudah menjadi isu konkrit yang dijadikan momentum bagi Camat Broto Sanjoyo untuk mengulas dan mengurai permasalahan di desa bersama Kades Bangunrejo Lor, Tardi. Makna secara mendalam pun disampaikan ke Sekdes dan perangkat desa lainnya.
​Dalam dialognya dengan Kepala Desa Bangunrejo Lor, Tardi, Camat Broto Sanjoyo menegaskan pentingnya pendekatan musyawarah dalam menanggapi berbagai isu yang berkembang di tengah masyarakat.
​”Dalam membaca berbagai isu yang berkembang saat ini perlu ada dialog dengan semua komponen dan lapisan masyarakat sehingga menemukan satu kesepahaman untuk tindak lanjutnya,” tegas Broto Sanjoyo.
​Ditambahkan, bahwa semangat Subuh Bergerak, selain untuk melaksanakan ibadah shalat Subuh berjamaah bagi umat Muslim, juga dapat dijadikan media pendekatan sosial kemasyarakatan untuk menyelesaikan berbagai masalah horizontal yang mungkin terjadi di desa. Hal ini sejalan dengan arahan dari Bupati Ngawi, Bapak Ony Anwar: “Subuhono ng masjid desa-desa tanpa membawa program-program pemerintah.”
​Dengan melaksanakan shalat Subuh berjamaah, seluruh lapisan masyarakat dapat berkumpul, berdialog santai, dan menjalin kebersamaan sebelum memulai aktivitas sehari- hari.
Sementara itu, Kades Tardi merespon cepat dengan mengagendakan giat subuh bergerak dan bahas lebih lanjut secara internal. “Ya, saya akan tindaklanjuti dan bersinergi dengan perangkat desa dan masyarakat,” sela Tardi sambil berdiri mengantar Camat Pitu, menuju pintu keluar.
​”Dengan kondisi saat ini, bahwa dengan melaksanakan shalat subuh berjamaah dengan melibatkan masyarakat, lembaga desa yang ada dan bebagai aliansi masyarakat dengan mensinergikan nilai spiritual dan sosial adalah kunci kemajuan dan membawa kesejukan serta kemaslahatan bagi umat sekitar,” timpal Camat Pitu, Broto Sanjoyo, mengakhiri pembicaraannya. (ksos)
​




