Puskesmas Pitu Gelar Minilokakarya Tribulan, Camat Pitu Soroti Kesiapsiagaan Mobil Siaga dan Urgensi SMD

Berita Pitu – Puskesmas Pitu menyelenggarakan Pertemuan Minilokakarya Tribulan sebagai forum evaluasi dan koordinasi penting lintas sektor. Acara ini dilangsungkan pada hari Rabu, (5/12) di Aula Puskesmas Pitu dan dibuka oleh Kepala Puskesmas, Nur Hidayati pukul 10.39 WIB.

​Pertemuan dihadiri oleh jajaran Forkopimcam Pitu, meliputi Kepala Puskesmas Pitu, Camat Pitu: Broto Sanjoyo, Danposramil Pitu: Misaji, dan Kapolsek Pitu Basuki. Turut hadir pula para pembina desa, seluruh Kepala Desa se-Kecamatan Pitu, TP PKK, dan perwakilan lembaga desa lainnya.

​Rangkaian sambutan diawali secara berturut-turut dari Kepala Puskesmas Pitu, Camat Pitu, Danposramil, dan Kapolsek Pitu. Secara umum, substansi yang disampaikan menekankan pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat, pengelolaan lingkungan, dan isu terkait makanan berisiko bagi anak sekolah.

​Camat Pitu Tekankan Mobil Siaga dan Survei Mawas Diri (SMD)

​Camat Pitu, Broto Sanjoyo, dalam sambutannya secara spesifik menyoroti beberapa isu strategis, di antaranya:

  • ​Masalah Makanan Berbahaya bagi Anak (MBG) dan pentingnya sertifikat halal.
  • ​Optimalisasi mobil jemput pasien dan kendaraan siaga untuk mendukung layanan kesehatan di tingkat desa.
  • ​Urgensi pelaksanaan Survei Mawas Diri (SMD) sebagai dasar pembuatan kebijakan kesehatan.
  • ​Rencana tindak lanjut untuk mengatasi kendala yang dihadapi Puskesmas serta imbauan menghindari makanan berbahaya bagi anak sekolah.

​Sorotan Kades: Dukungan Giat Keagamaan dan Keamanan Transaksional

​Sesi diskusi kali ini memuat beragam masukan dan usulan dari kepala desa sebagai perwakilan masyarakat, meliputi:

  • ​Kepala Desa Karanggeneng, Joko Subiyatno, menyoroti dukungan desa Karanggeneng dalam pelaksanaan kegiatan pengajian. Beliau mengharapkan adanya keterlibatan keterwakilan dari semua desa di Kecamatan Pitu untuk mengikuti giat tersebut, demi memperkuat ukhuwah dan nilai-nilai keagamaan.
  • ​Kepala Desa Cantel, Suparlan, menyampaikan dua isu utama yang penting bagi warganya: perlunya pencegahan perkawinan usia muda dan masalah keamanan transaksional masyarakat desanya.
Kades Cantel Suparlan Perketat Perkawinan Usia Muda. (Sumber:ksos)

​Kelengkapan Armada Siaga Jadi Sorotan UGD Puskesmas

Ka. Puskesmas Pitu, Nur Hidayati tekankan Kesehatan Masyarakat, Lingkungan, Stunting hingga SMD. (Sumber:ksos)

​Dalam sesi yang sama, David dari Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Pitu turut menyampaikan pentingnya aspek teknis operasional.

​Ia secara khusus mengulas masalah kelengkapan mobil siaga yang harus dipenuhi. David menekankan ketersediaan perlengkapan keselamatan seperti APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dan perlengkapan lain guna memastikan kendaraan siaga desa siap beroperasi secara optimal dan aman saat dibutuhkan oleh masyarakat.

​KUA Pitu Soroti Maraknya Perkawinan Usia Belia

​Fokus pembahasan Puskesmas mencakup Pemeriksaan sampel air bersih di desa Cantel, Kalang, dan Selopuro; Edukasi makanan sehat, bebas pewarna, dan pengawet; serta Pelaksanaan Imunisasi HPV dengan sasaran siswa kelas 9.

​Pertemuan Minilokakarya Tribulan Puskesmas Pitu ditutup tepat pukul 12.00 WIB. Sesi penutup diisi oleh perwakilan Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pitu.

​Perwakilan KUA, Mangali, secara khusus menyoroti masalah perkawinan dini. Mangali menyampaikan, “mirisnya zaman sekarang dimana perkawinan usia belia masih banyak di wilayah kecamatan Pitu.” KUA menekankan bahwa tingginya angka perkawinan dini memiliki dampak negatif yang luas terhadap kesehatan reproduksi, mental, hingga kesejahteraan keluarga.

​Minilokakarya Tribulan ini diharapkan dapat memperkuat komitmen dan kolaborasi antara Puskesmas dengan seluruh pemangku kepentingan di Kecamatan Pitu demi terwujudnya masyarakat yang lebih sehat dan lingkungan yang lebih baik.(ksos)