Pitu, Apabila berkunjung ke Desa Ngancar, bagi penikmat kopi rasanya belum afdhol jika tidak singgah di Warung Kopi Mbah Rah. Warung yang terletak di RT 001 RW 003 Dusun Ngancar Desa Ngancar ini mulai dari pagi sudah ramai pengunjung.
Sebenarnya tidak ada sajian lain yang istimewa, hanya kopi tersebut yang serasa istimewa. Kopi khas pedesaan ditambah “ramuan yang dirahasiakan” dan digoreng “kreweng”/sangrai itu awalnya dulu di tumbuk tapi seiring waktu hasil kopi sangrai digiling dengan mesin selep.
Menurut Mbah Demung yang merupakan generasi kedua, “Warung kopi ini berdiri sejak tahun 1950-an, memang resep racikan kopi ini diwariskan turun temurun, termasuk toples kacanya untuk menyimpan bubuk kopi”. Ketika di tanya apa resepnya, Demung hanya tersenyum.
Setiap pagi selalu ramai orang-orang ngopi di warungnya. Meski hanya ada camilan seperti warneng dan kacang, namun pelanggan setianya tidak pernah beralih. Rutinitas masyarakat desa setelah pergi ke sawah atau sebelum ke sawah pasti mampir ke warungnya terlebih dahulu. Ratusan kopi cangkir yang Demung buat tiap hari dari pagi sampai malam.
Bahkan setiap ada kunjungan Bupati Ngawi ke Desa Ngancar ataupun Kantor Kecamatan Pitu, kopi Mbah Rah selalu menjadi salah satu menu sajiannya. Kalau pergi ke Ngancar ataupun ke Kecamatan Pitu tanya dimana Warung Kopi Mbah Rah? Hampir setiap orang mengetahui. (AR7)
#umkm #pemberdayaanmasyarakat